PANDANARUM – Kades dan perangkat harus bersatu menjadi satu teamwork. Sebab bekerja sebagai team akan mempengaruhi kinerja pemerintahan desa dan berdampak pada situasi kemasyarakatan.
“Sebagai sebuah team Kades dan Jajarannya harus satu suara, kompak, dan bersinergi, satu suara satu nada dalam tugasnya. Jangan sampai ada suara beda karena itu akan berdampak pada kondisi yang tidak kondusif, baik lingkungan kerja maupun di tengah masyarakat” kata Camat Pandanarum, Supawi, Kamis (25/06) di Kantor Desa Pringamba.
Kades sehebat apapun tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan pemerintahan desa. Dia membutuhkan sekdes, Kasi, Kaur, Kadus dan perangkat lainnya. Sebaliknya Sekdes, meskipun ahli adminitrasi namun tidak dapat bekerja sendiri. Masing masing mempunyai peran yang sama pentingnya bagi sebuah Team.
“Kades bertugas mempimpin team, membuat kebijakan, dan membagi tugas habis. Sekdes membagi tugas administrasi kepada Kasi dan kaur. Kadus membantu tugas Kades di wilayah. Semua dikoordinasi dalam satu kesatuan menjadi teamwork. Buat tempat kerja menjadi lingkungan yang nyaman dan kondusif. Sehingga pemerintahan jalan, program jalan, dan masyarakat kondusif” kata Supawi pada program pembinaan aparat desa se Kecamatan Pandanarum.
Pada kesempatan ini Camat juga menyinggung desa untuk segera melunasi PBB. Dia juga mengingatkan Kades dan perangkat untuk membina hubungan baik dengan lembaga lembaga lain yang ada di desa seperti BPD, PKK, Karang Taruna, Ormas ormas Islam, dan juga Babinsa dan Babinkamtibmas.
“Jangan lupa untuk membina hubungan baik dengan lembaga lembaga tersebut karena merupakan mitra desa. Jangan tinggalkan mereka” kata Supawi.
Sekretaris Kecamatan Pandanarum, Khaidirun, mengatakan kegiatan pembinaan Kades dan perangkat desa se Kecamatan Pandanarum dimulai Senin (22/06) dan berakhir Kamis ini (25/06) merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang terhenti di bulan Februari karena covid19.
“Kegiatan awal baru menjangkau 4 desa dari 8 desa se Kecamatan Pandanarum yakni Desa Pandanarum, Sinduaji, Pasegeran, dan Pingit Lor. Di era New Normal ini kegiatan tersebut dimulai lagi untuk empat desa tersisa yakni desa Sirongge, Lawen, Beji, dan terakhir Pringamba” kata Khaidirun.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk pembinaan kepegawaian dan juga administrasi. Ada 24 buku yang harus diisi diantaranya buku adminsitrasi umum, buku administrasi penduduk, buku administrasi keuangan desa, buku administrasi pembangunan, dan buku administrasi lainnya.
“Pembinaan yang sudah berjalan banyak menmukan buku yang belum diisi sebagaimana aturannya. Perangkat diminta untuk memenuhinya sesuai aturan sehingga administrasi tertata baik dan dapat dipertanggungjawabkan secara benar sesuai aturan pemerintahan” kata Khaidirun.
Kades Pringamba, Imam Suroyo menyambut baik program pembinaan Kecamatan ini. Menurutnya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya selaku Kades baru dan juga bagi jajaran perangkat desanya.
” Sebagai Kades baru ada banyak hal yang harus saya pelajari. Apalagi latar belakang saya dari swasta. Banyak juga yang harus diperbaiki agar administrasi berjalan sesuai aturan” pungkas Imam (*ekobr)
0 Komentar