Seiring perubahan zaman dan perkembangan teknologi saat ini diperlukan revolusi untuk pengelolaan dan manajemen pasar.
Melihat dinamika tersebut Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UKM) Banjarnegara mempersiapkan Sistem Informasi Pasar (SIMPAS) serta pemungutan retribusi dengan secara elektronik atau e-retribusi yang akan diimplementasikan di pasar-pasar rakyat wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Kepala Disperindagkop dan UKM Banjarnegara, Adi Cahyono menyampaikan, mulai saat ini manajemen pasar rakyat yang sebelumnya dikelola secara manual sekarang mulai menggunakan bentuk pengelolaan administrasi pasar berbasis teknologi, dari proses pengajuan surat keterangan hak pakai hingga fungsi pemungutan restribusi dan pelaporan.
“Kita sudah membuat SIMPAS yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah (SIMPATDA) yang dikelola BPKAD dan telah dilaksanakan uji coba host to host dengan kas daerah, dalam hal ini Bank Jateng lewat beberapa kanal pembayaran,” katanya saat kegiatan Sosialisasi Simpas dan Soft Launching E-Retribusi di Sasana Abdi Praja Setda Banjarnegara, Rabu (23/11).
SIMPAS tersebut, lanjutnya, akan diaplikasikan ke 23 pasar rakyat yang dikelola oleh Pemkab Banjarnegara. Sedangkan untuk pelaksanaan e-retribusi pihaknya menetapkan 5 pasar rakyat sebagai pilot project, yakni di pasar madukara, wage/gayam, mandiraja, merden dan lengkong.
Sekretaris Daerah Banjarnegara, Indarto menyampaikan apresiasi atas digitalisasi pengelolaan pasar yang diinisiasi oleh Disperindagkop dan UKM Banjarnegara ini.
“Kita mendukung adanya sistem informasi berbasis teknologi untuk pasar rakyat ini. Para pengelola pasar daerah untuk dapat memanfaatkan sistem tersebut dengan baik,” tuturnya.
Sekda juga berharap pelaksanaan Simpas dan e-retribusi di pasar rakyat ini nantinya dapat mengakselerasi penggunaan teknologi di berbagai sektor untuk mengimbangi digitalisasi dan menjawab kebutuhan di tengah masyarakat. (amar)
0 Komentar