BANJARNEGARA – Desa Karangsalam Kecamatan Susukan dan Desa Sigeblog Kecamatan Banjarmangu ditinjau oleh tim verifikasi STBM Awards, Jumat (22/9/2023). Rombongan tim verifikasi tingkat nasional yang hadir di Banjarnegara dipimpin oleh Dr. Ir. Conrad Hendrarto, M.Sc (LPLH dan SDA-Majelis Ulama Indonesia), didampingi Hanugrah Wicaksono (Kemendesa), Aloysia Widyastuti, SKM, M.Kes dan Rafli SKM (Kemenkes RI).
Rombongan diterima oleh PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto di Pringgitan rumah dinas bupati. Conrad Hendrarto mewakili tim verivikasi mengatakan, verifikasi STBM bertujuan untuk melihat langsung keadaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Banjarnegara dalam rangka STBM Award Tingkat Nasional 2023.
“Kami datang untuk melakukan tahap verifikasi lapangan. Tim penilai dari Kementerian Kesehatan, dan lintas sektor yaitu Kemendesa dan MUI. Peninjauan lapangan ini untuk melihat realita langsung di lapangan, bukan cuma dari paparan. Hal ini sangat penting, untuk mengetahui apakah seindah warna aslinya?” ujar Conrad Hendrarto.
Pj Bupati Banjarnegara menyambut positif kedatangan Tim Verifikasi STBM di Banjarnegara. Menurutnya, dua desa yang dipilih untuk dilakukan verifikasi STBM yaitu Desa Karangsalam Kecamatan Susukan dan Desa Sigeblog Kecamatan Banjarmangu, sudah siap untuk dinilai dan dilihat langsung.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini sebagai wujud perhatian Pemerintah Pusat atas langkah-langkah dan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam implementasi STBM,” kata PJ Bupati.
Sementara itu Kepala Baperlitbang Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo SH, M.Si, dalam paparannya mengemukakan, perjuangan Banjarnegara dalam mengentaskan STBM cukup keras dan berliku. Menurut Agung, dari semua cara yang pernah diterapkan, paling penting adalah menyentuh kesadaran dan perasaan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat perlahan akan mengubah perilaku dan selanjutnya bisa mandiri.
“Misal dalam kasus jamban helikopter, itu tidak hanya berlaku bagi masyarakat kurang mampu. Masyarakat yang tergolong mampu pun masih ada yang berlaku BABS. Jadi kita perlu sentuh perasaannya dulu, yang ditembak tidak harus langsung fisik. Setelah dia tersentuh, dengan sendirinya akan berubah secara mandiri,” ujar Agung memaparkan kiat-kiatnya.
Tim verifikasi selanjutnya meluncur ke Desa Karangsalam Kecamatan Susukan dan Desa Sigeblog Kecamatan Banjarmangu. Di Desa Karangsalam, tim dibuat kagum oleh paparan kader desa perihal perjalanan desanya dalam kegiatan STBM, terutama bisa sukses 100 persen bebas ODF atau Open Defecation Free (Buang Air Besar Sembarangan). Ibu-ibu kader desa juga mempersembahkan yel-yel dan tari bertema STBM, yang dibina langsung oleh Kades Karangsalam, Sutaryo dan Camat Susukan, Suroso SSTP, M.Si. Aksi ini cukup membuat kagum tim penilai. Penilaian tersebut juga disaksikan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, dan Kepala Dinkes Banjarnegara, dr Latifa Hesti Purwaningtyas beserta staf.
STBM atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Terdapat 5 pilar STBM yaitu : Stop buang air besar sembarangan (ODF), Cuci tangan pakai sabun (CTPS), Pengolahan air minum dan makanan dengan benar, Pengelolaan sampah rumah tangga, Pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan.
Adapun capaian 5 (lima) pilar STBM di Kabupaten Banjarnegara tahun 2023, adalah : ODF = 100%, CTPS = 85,76%, Pengolahan air minum dan makanan = 87,82%, Pengelolaan sampah rumah tangga 59,1% dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga 61,34%. * (tim kominfo_kiky/eko/mjp).
0 Komentar