BANJARNEGARA – Pemanfaatan pangan lokal sebagai upaya mendukung ketahanan pangan tidak lepas dari peran Kelompok Wanita Tani (KWT).
Kegiatan di dalam KWT selain mengembangkan usaha pertanian, juga membuat produk olahan berbahan lokal serta sumber pangan alternatif untuk ketahanan pangan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (Distankan KP) Banjarnegara, Firman Sapta Adi saat Peringatan Hari Pangan Sedunia 2023 yang digelar di Halaman Kantor Distankan KP, Selasa (31/10).
“Distankan KP melalui penyuluh pertanian membimbing KWT di desa-desa hingga bisa mengolah pangan secara mandiri dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual,” terangnya
Hal itu juga berdampak pada semakin banyak keanearagaman makan olahan berbahan lokal yang juga akan meningkatkan perekonomian anggota KWT.
“Harapannya ini bisa menjadi upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Banjarnegara karena ekonomi keluarga anggota KWT juga akan meningkat,” ujarnya
Dikatakan, menuju ketahanan pangan diperlukan kedaulatan, kemandirian, dan keamanan pangan. Firman menjelaskan, kedaulatan berarti tidak tergantung atau mengandalkan produk impor, tetapi menggunakan dan mengembangkan produk lokal. Kemandirian berarti ketersediaan bahan pangan cukup dan keanekaragaman pangan yang juga dapat menjadi alternatif komoditas pokok.
“Sedangkan yang dimaksud keamanan pangan adalah makanan yang bergizi dan aman dikonsumsi,” imbuhnya
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia 2023 ini Distankan KP menggelar beberapa kegiatan untuk memeriahkannya, antara lain Pasar Murah dan Bazar Pangan Lokal, Lomba Cerdas Cermat dan Lomba Membuat Kudapan Berbahan Pangan Lokal yang diikuti oleh KWT dari 20 kecamatan. Selain itu juga dilaksanakan pengukuhan KWT Asosiasi Kelompok Wanita Tani Kabupaten Banjarnegara.
Di akhir acara, diserahkan piala dan hadiah bagi para pemenang lomba. Penyerahan dilakukan oleh Kepala Distankan KP, Pj Ketua TP PKK Banjarnegara, Lucia Utariningsih dan Ketua Dharma Wanita, Sri Rejeki. (amr)
0 Komentar