Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Banjarnegara, Tulus Sugiharto mengatakan, salah satu tujuan Sekolah Adiwiyata adalah mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup
Harapannya, sekolah bisa menjadi tempat yang nyaman dan proses belajar mengajar dapat berjalan secara optimal.
“Sekolah layaknya rumah kedua bagi anak didik, oleh karena itu lingkungan yang bersih dan nyaman perlu diciptakan oleh warga sekolah,” katanya saat membuka acara Sosialiasi dan Pembinaan Sekolah Adiwiyata Kabupaten Banjarnegara di Sasana Karya Praja Setda Banjarnegara, Selasa (6/2).
Tulus juga menyampaikan, dengan Sekolah Adiwiyata maka akan mendorong para warga sekolah untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidup baik di dalam maupun di luar sekolah.
“Apalagi di Banjarnegara pada musim- musim tertentu mengalami kendala seperti kekeringan dan tanah longsor,” imbuhnya
Tutus Liyanto, Kabid Lingkungan Hidup DPKPLH Banjarnegara menuturkan ada 28 sekolah di Banjarnegara yang sudah mendapatkan penghargaan Adiwiyata, baik tingkat mandiri, kabupaten maupun provinsi.
“Untuk saat ini ada 10 sekolah yang menjadi calon Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten,” ujarnya
Dikatakan, sekolah-sekolah di Kabupaten Banjarnegara berhasil meraih penghargaan Adiwiyata atas upaya mereka dalam Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) di lingkungan sekolah dan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) dalam kehidupan sehari-hari.
“Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan tersebut dengan baik,” jelasnya
Gerakan PBLHS dilakukan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atau sederajat. Gerakan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan gerakan tersebut.
Dalam pelaksanaannya, sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari Gerakan PBLHS diwajibkan untuk menerapkan PRLH dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh PRLH yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan, mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle), membibit, menanam dan memelihara pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi, serta mengembangkan inovasi terkait penerapan PRLH lainnya.
Pada kegiatan sosialisasi dan pembinaan ini juga menghadirkan narasumber Analis Lingkungan Hidup dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Agus Budhi Prasetyo. (amr)
0 Komentar