Banjarnegara-Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menyerahkan Bantuan Tak Terduga (BTT) APBD Provinsi Jawa Tengah bagi korban bencana tanah longsor tahun 2024 untuk warga yang terdampak bencana longsor di empat kecamatan pada lima desa.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi di rumah dinas Bupati Banjarnegara pada Selasa (4/6/2024).
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan, Lima desa yang menerima bantuan tersebut adalah Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan sebanyak 2 KK, Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum sebanyak 3 KK, Desa Klapa dan Tlaga sebanyak 5 KK dan Desa Sidengok Kecamatan Pejawaran sebanyak 2 KK.
Untuk rumah yang mengalami rusak berat yaitu sebanyak 3 unit mendapat bantuan masing-masing Rp. 10 juta per unit, sementara 9 unit rumah roboh mendapat bantuan sebesar Rp. 15 juta per unit,sedangkan 1 Unit Musholla roboh mendapatkan nilai bantuan sebesar 15 juta rupiah.
“Bantuan ini bersumber dari anggaran bantuan tidak terduga APBD propinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2024 dengan total anggaran sebesar Rp. 180 juta rupiah, dengan bantuan ini harapannya kelangsungan hidup korban berdampak bencana dapat di penuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal,” kata Aris.
Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi pada kesempatan tersebut mengatakan Pemkab Banjarnegara telah melakukan upaya meringankan beban masyarakat mulai dari pemberian bantuan logistik, pemberian bantuan stimulant bahan bangunan.
Pengunaan anggaran BTT APBD Banjarnegara tahun anggaran 2024 untuk membangun hunian sementara (HUntara) untuk enam desa terdampak.
“Dari total 45 KK usulan bentuan yang diajukan oleh desa-desa terdampak bencana Banjarnegara, telah melalui berbagai tahapan dan proses verifikasi oleh Tim Teknis Provinsi Jawa Tengah,” kata Masrofi.
Masrofi menambahkan, dari hasil verifikasi tersebut 12 KK dan 1 Musholla dari 5 desa yaitu Desa Klapa,Gumelem Wetan,Tlaga,Sidengok dan Pasegeran memilih untuk mengajukan permohonan Bantuan tidak Terduga (BTT), sementara selebihnya memilih opsi pembangunan baru (PB) untuk relokasi dan pemulihan bencana melalui Disperakim Provinsi Jawa Tengah.
“Saya berpesan agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang telah disusun, semoga bantuan ini dapat menjadi awal bapak ibu sekalian untuk kembali menata kehidupan yang lebih baik,” katanya.(ahr)
0 Komentar