Stunting saat ini menjadi permasalahan yang menjadi fokus untuk ditangani oleh pemerintah. Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi mengatakan, salah satu penyebab terjadinya stunting adalah karena pernikahan dini.
“Hindari pernikahan dini. Karena ini bisa menjadi penyebab stunting,” katanya saat Kunjungan Kerja di Wilayah Kecamatan Pejawaran, Kamis (26/9).
Masrofi menjelaskan korelasi antara pernikahan dini dengan stunting. Ia mengatakan, remaja pada usia yang sebenarnya belum siap menikah, secara fisik dan psikologisnya belum matang. Disamping itu, belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berumah tangga, kehamilan dan pola asuh anak yang baik dan benar.
“Hal tersebut bisa berdampak ketika berumah tangga dan yang perempuan hamil, karena akan mempengaruhi tumbuh kembang anak di kandungan. Ini bisa mengakibatkan stunting, maka pernikahan dini harus dihindari,” ungkapnya
Ia meminta para kepala desa untuk dapat terus mensosialisasikan mengenai dampak pernikahan dini ini kepada warganya.
Masrofi juga menyampaikan, pada tahun ini Pemkab Banjarnegara menargetkan angka stunting turun di angka 16,4 persen. Untuk mencapai itu dibutuhkan upaya dan komitmen bersama.
“Stunting di Banjarnegara berada di angka 19,9 persen. Akhir tahun 2024 kita targetkan bisa turun menjadi 16,4 persen,” ungkapnya
Camat Pejawaran, Setiyadi menambahkan, Kecamatan Pejawaran merupakan wilayah dengan angka pravelensi stunting tertinggi di Kabupaten Banjarmegara.
“Ada sekitar 844 anak stunting di Kecamatan Pejawaran,” terangnya
Pada kegiatan kunjungan kerja yang ke-19 ini, Pj Bupati Masrofi berdialog dengan 17 Kedes di wilayah Kecamatan Pejawaran. Pada dialog dengan Kades ini, Masrofi akan menindaklanjuti masukan serta permasalahan prioritas yang ada di desa dengan memasukannya di APBD 2025.
Pada kesempatan ini, Pj Bupati bersama beberapa kepala OPD juga meninjau perbaikan jalan penghubung tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pagentan – Pejawaran – Batur. (amr/coy)
0 Komentar